Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2018

Fresh Graduate: Dilema Bekerja atau Lanjut Studi

Assalamu’alaikum bulan keempat di kalender yang diidentikkan dengan Spring Month . Namun tahukah, April berasal dari bahasa Latin, aperire , yang berarti membuka. I think that’s why, the flowers blossom in April , karena mereka (bunga) sedang membuka kelopaknya. Be nice for me~   Anyway , ini tulisan keenam gue di tahun 2018, yang menjadi pertanda lunasnya hutang tulisan di tiga bulan sebelumnya ( Resolusi 2018 ini salah satunya rajin menulis blog, minimal update 2 tulisan sebulan ) Yaah, namanya juga mental orang Indonesia yaah, ambil yang minimal aja~ Okee, cukup sudah untuk opening part -nya. Sesuai judul, kali ini gue akan mengupas problem yang lazim dihadapi fresh graduate di luar sana. Yah, kalo menurut rules , mereka yang dikatakan fresh graduate itu adalah orang yang telah menyelesaikan kuliah maksimal dua tahun. Jadi, limit bagi sebutan fresh gradute ini hanya 2 tahun pasca wisuda. Yaaah, saat ini gue masih masuk kategori dong ya~ Ok. Forgot it. Next, seri

DIALOG

Kita hidup dalam bayang-bayang, antara perspektif orang dan apa yang kita pikirkan. Dan kita ada diantara kedua ruang itu. Apa yang kita pikirkan baik, belum tentu sejalan dengan nilai yang dianut orang lain. Begitu seterusnya, sampai akhirnya kita menyadari, mereka yang salah atau kita yang terlalu mudah digoyahkan? Siluet suatu senja ( Loc: Nirwana Beach, West Sumatera ) Nanti, perspektif orang-orang tadi perlahan akan menggerogoti kebenaran yang kita pegang, memudarkan rona yang sejak awal memang nanar, sampai akhirnya hilang pendirian. Krisis kepercayaan diri katamu? Ah, sekalipun otakku waras untuk menyadari bahwa kebahagiaan cukup sederhana, hanya bergantung pada syukurmu terhadap apa yang kamu punya. Namun kadangkala perspektif itu juga yang lamat-lamat membuyarkan makna bahagiaku. Aku rapuh? Lalu hari demi hari kita mulai mematut suatu standar sebagai indikator kesempurnaan (padahal aku juga tahu bahwasanya kesempurnaan itu relatif!). Mengejarnya, merombak diri dan