Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2014

PETUALANGAN ULI

Hai, namaku Uli. Aku tinggal bersama teman-temanku dibalik rimbun dedaunan kebun teh. Kebun kami terletak di kaki gunung yang tegak menjulang dengan hamparan hijau pohon-pohon teh yang berukuran sekitar semeter dibatasi garis horizon, menandakan kalau pucuk demi pucuk daunnya yang dipangkas oleh petani setiap hari. Rumahku wangi, ya, wangi kedamaian penuh ketenangan yang disebar angin yang berhembus dari perbukitan juga wangi dari pucuk-pucuk daun teh yang baru dipetik.  Kebun kami tak sepi, selalu ramai, ramai dengan dendangku dan teman-teman sepanjang hari. Ah, iya, baiknya kuperkenalkan teman-teman kecilku, mereka adalah Kepi, si kepik merah, dan Belgi, belalang hijau. Dapatkah kau menerka rupaku melihat dari bagaimana teman-temanku? Hmm, jangan terkejut ya, karena aku adalah seekor ulat daun. Ah, biasanya tiapkali anak-anak melihatku mereka langsung akan berlari dan menjerit karena geli. Diantara teman-temanku lainnya, mungkin akulah yang paling tidak memil

DAUN

  Di organisasi ini, kita umpama sehelai daun dari sebatang pohon. Tak lebih dari secuil kuku, lama waktu bagi kita tuk berayun-ayun dalam tenggeran ranting yang menjadi landasan berpijak. Walau begitu, kita tetaplah daun. Tanpa kita semua, apa yang akan dikata dari sebatang pohon. Ya, pohon tersebut akan dikasihani oleh orang-orang yang melewatinya. “Lihatlah, malang benar pohon itu ditinggal luruh daunnya…” gumam setiap orang yang berlalu melaluimu. Dari rupa-rupa bentuk kamilah, daun-daun kecil ini, sebatang pohon indah dipandang mata dan menyejukkan bagi yang melihatnya. Aih, lihatlah ke pucuk-pucuk atas  sana kawan … Adik-adik kami yang masih berbentuk tunas mungil ‘kan merekah dan menunjukkan hijaunya. Sementara itu, adik-adik dibawah kami sedang bermetamorfosa warna, hijau muda mereka sebentar lagi ‘kan menyamai warna kami setahun lalu. J Hmm, masih kuingat dua tahun lalu saat aku juga masih dalam balutan kuncup hendak membuka mata. Begitu rapuhnya, lalu k

MIMPI ITU NYATA, JIKA KAU PERCAYA !

Aku tinggal di desa pedalaman Riau. Bersekolah di SMA biasa saja, tidak begitu terkenal malah, walau hanya di tingkat kabupaten. Tapi kawan, aku punya mimpi! Terlalu sederhana mungkin bagi orang kebanyakan, tapi mimpi ini lazim diharapkan dari siswa lain. KULIAH S1 FULL BEASISWA !! Simple , kan! Meskipun aku tak benar-benar tahu bagaimana cara mewujudkannnya, mengingat letak sekolahku yang jauh dari informasi tentang beasiswa, intenet yang sulit jaringannya, pun kakak senior belum pernah ada yang mencoba. Meski ragu membelenggu, kupatri juga mimpi itu! Terik surya sempurna menjemur tanah rawa yang mulai mengering di suatu siang, aroma kecut masam berhimpun dan merebak ke seluruh penjuru kelas yang mulai gaduh menanti guru datang usai istirahat siang. Aku tak terlalu larut dalam keriuhan itu, hanya diam sambil menjawab soal-soal. Sampai seorang guru memanggilku untuk menemui Kepsek diruangannya. “Kamu dipanggil pak Kepsek juga ya, Az ?” celetuk Wino, teman kelas sebelah yang