Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 29 yang berlangsung di Institut Pertanian Bogor dengan segala gegap gempitanya telah berlalu di depan mata. Bulan Agustus menjadi saksi bahwa Indonesia menantikan karya inovator dan kreator di tahun-tahun mendatang. Nah, tak lama lagi bulan September menjelang. Yaps, bulan kesembilan sekaligus masa pengunggahan proposal menuju PIMNAS 30 tahun depan. Nah, kali ini, Az akan membagikan sedikit tips dan trik untuk pembuatan proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). PKM sendiri ibarat pintu menuju PIMNAS So, what is that? Check this out!
1.
Baca panduan PKM
Tak kenal maka tak sayang. Yaps, kamu harus mengenal
terlebih dahulu PKM itu apa. Secara garis besar, PKM terbagi atas dua jenis,
yaitu PKM 5 bidang dan PKM 2 bidang. Cek perbedaannya:
No
|
PKM 5 bidang
|
PKM 2 bidang
|
1.
|
PKM ini terdiri atas PKM Penelitian
(Eksakta dan Sosial Humaniora), PKM Teknologi, PKM Karsa Cipta, PKM
Kewirausahaan dan PKM Pengabdian Masyarakat.
|
Hanya terdiri ata PKM Gagasan Tertulis
(PKM GT) dan PKM Artikel Ilmiah (PKM AI). Lazim juga disebut PKM KT (Karya
Tulis)
|
2.
|
Memerlukan penelitian lanjutan.
Biasanya penelitian dimulai pada bulan Februari tahun berikutnya (setelah
dinyatakan lolos didanai)
|
PKM GT : hanya gagasan/ide
PKM AI : artikel dari penelitian yang telah
dilakukan (lazimnya tindak lanjut dari PKM 5 bidang)
|
3.
|
Waktu pengajuan antara bulan
September-awal Oktober
|
Pengajuan antara bulan Maret –
pertengahan April
|
4.
|
Mendapatkan dana penelitian maksimal
sampai 12,5jt
|
Tidak mendapat dana penelitian. Namun
jika dinyatakan layak oleh dewan juri, akan diberikan dana insentif dari Dikti
sebesar 3jt.
|
5.
|
Bermuara ke PIMNAS
|
Hanya PKM GT yang bermuara ke PIMNAS
|
PKM yang paling banyak diikuti adalah PKM 5 bidang,
karena mendapatkan dana penelitian, dan pastinya bermuara ke PIMNAS. Oke, sudah
tau PKM apa yang akan diikuti? Lets, go
to next step!
2.
Tentukan ide!
Masing-masing jenis PKM memiliki batasan ide.
Berikut garis besar batasan ide untuk segala jenis PKM (dapat dibaca pada
panduan PKM)
Pada PIMNAS 29 kemarin, PKM-P sudah diklasifikasikan
menjadi PKMP Eksakta (PKM-PE) dan PKMP Sosial Humaniora (PKM-PSH). Pada
paragraf pertama merupakan batasan untuk PKM-PE. Nah, bagi kamu yang bergelut
di dunia eksakta, bakal linier banget sama jurusan kamu. PKM PE lazimnya membahas tentang potensi suatu zat/senyawa beserta
pemanfaatannya, isolasi atau sintesis zat/senyawa dan potensi pemanfaatannya (lihat batasan ide
di atas). Beberapa contoh judul penelitian PKM-PE ini adalah:
-
Pelapisan
Stainless Steel 316L menggunakan Hidroksiapatit sebagai Proshtetic Bone Implant (UR)
-
Eksplorasi
Mikroalga Nannochloropsis sp dalam
Produksi Super Food berupa Single Cell
Protein sebagai Ide Solutif Sumber Pangan Fungsional dalam Mengatasi Gizi
Buruk dan Kerawanan Pangan di Indonesia dengan Memanfaatkan Limbah Cair Tahu
(UB)
Sedangkan untuk ide PKM-PSH lazimnya lebih kepada aktivitas
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, seperti analisis budaya yang berkembang
di suatu daerah (tari, musik, bahkan komparasi dialek bahasa), isu sosial yang
berkembang di masyarakat, upaya pelestarian budaya daerah ataupun analisis
perkembangan cerita mistis suatu daerah (lihat batasan ide di atas).
Berikut beberapa judul penelitian PKM-PSH ini:
-
Nyeker: Menguak
Makna di Balik Loyalitas Abdi Dalem Kesultanan Yogyakarta
-
Perilaku
Berpacaran Remaja Kota Surabaya sebagai Indikator Penyimpangan batas-Batas
Normatif Budaya Timur
Jelas,
ya. Kalau untuk PKM-K: usahakan produk
yang kalian tawarkan itu masih baru, bernilai lokal, berkelanjutan peluang
usahanya (tak dibatasi musim) dan mudah dijangkau harganya. Misalnya
makanan olahan patin yang bergizi tinggi (ikannya orang Riau). Oh ya, produk
yang dihasilkan PKM-K tidak harus makanan, dapat berupa produk tas, baju,
souvenir, dll. Bahkan beberapa tim mengembangkan perusahaan start-up berbasis web, seperti judul:
Ngebuat.com Website Penyedia Instruksi dan Penjual Perkakas Do It Yourself Berbahasa Indonesia.
Ciri khas dari PKM ini adalah adanya Mitra, ya, orang yang akan bekerjasama (dalam hal ini masyarakat) untuk mengimplementasikan ide kita. Mitra di sini adalah masyarakat awam, bisa jadi anak panti asuhan, anak jalanan, masyarakat pedalaman, dll. Untuk ide, dapat mengacu kepada batasan ide di atas, ya.
Contohnya:
-
Merajut Masa
Depan Anak Jalanan Melalui Konveksi di Wilayah Dago dan Sekitarnya
-
5 Kapalan (5
Kader Peduli Anemia pada Kehamilan): Deteksi Dini dan Mencegah Terjadinya
Anemia Melalui Pemanfaatan Makanan Lokal pada Ibu Hamil di Kelurahan Mundam
Kecamatan Medang Kumpai Kota Dumai .
Meskipun
hampir sama dengan PKM T, perbedaan PKM KC adalah kita membuat prototipe, namun bisa saja tidak sampai tahap
implementasinya. Beberapa judul PKM KC ini adalah:
- Rancang Bangun Aplikasi Partmaps (Partner Maps) sebagai Sistem Keamanan Pengguna dengan Inovasi Teknologi Pelacakan Lokasi dan Threat Button Guna Mengantisipaso Kriminalitas dalam Perjalanan
- Pengembangan Robot Bantu Petani Pemanjat Pohon Kelapa untuk daerah terpencil dengan Tenaga Utama Udara.
PKM ini juga memerlukan mitra. Nah, disini, selain kita membuat prototipe, kita diharuskan mengimplementasikan prototipe kita tersebut, dan kalau bisa memang memberikan dampak secara langsung pada mitra. Nah, perbedaan mitra PKM-T dengan PKM-K adalah mitra di sini adalah mereka yang dapat menghasilkan produk, seperti petani, peternak, pengusaha, dll. Misalnya:
- Mesin Pencabut Bulu Ayam Semi-Otomatis dilengkapi AUTO-WOW (Automatic Water Washer)
- Perancangan Saku Peri (Software Aplikasi Keuangan Usaha Budidaya Perikanan) Berbasis Android
f.
PKM Gagasan Tertulis (PKM-GT)
Terkadang
kita berfikir tentang solusi dari suatu permasalahan, bukan? Nah, ungkap
gagasan melalui PKM-GT ini. Misalnya tentang penanggulangan kebakaran hutan
yang tak kunjung usai di Riau. Meskpiun berlandaskan ide, PKM GT juga harus
diperkuat teori dan analisis yang masuk akal tentang solusi yang kita tawarkan.
Misalnya:
-
Green Small Island:
Solusi Pembangunan Berkelanjutan Desa Pesisir di Pulau-Pulau Kecil Indonesia
-
SULVY (Sustainable Levitation City): Inovasi
Kota Melayang Berbasis Magnetic
Suspension untuk Melestarikan Lingkungan Hijau di Tengah Ancaman Ledakan Pemukiman
di Provinsi Jawa Barat
g.
PKM Artikel Ilmiah (PKM-AI)
Okay, setelah
penjelasan panjang x lebar, tentunya sudah mulai jelas kan kriteria
masing-masing bidang PKM. Ah ya, next
step is looking for an idea. Biarkan
pikiran kamu liar mencari ide, barangkali tentang gagasan kamu yang sebatas
angan (kenapa tak coba saja buktikan?), atau permasalahan yang pernah kamu
temui. Well, jangan ragu apalagi
skeptis dengan anggapan “apa ideku layak?”. Satu kata kunci: Be brave!
Let’s try that! Kita kan gak tau maunya
tim penyeleksi ide seperti apa. Nah, daripada kehabisan waktu untuk berfikir
pantas atau tidaknya ide kamu, lebih baik segera eksekusi, deh.
3.
Bentuk kelompok
Setelah temukan ide, mulai rancang anggota
kelompokmu. Beberapa hal yang perlu dipastikan dalam membentuk kelompok:
a.
Pastikan dalam
tim kamu ada Beda Angkatan. Ini
merupakan penilaian yang pertama kali dilihat dewan juri. Yaps, juri PKM tentu
mengharapkan adanya regenerasi dari tim kamu.
b.
Beda jurusan.
Dalam penentuan jurusan, usahakan linier dengan judul yang kamu ajukan.
Misalnya, saat pembuatan proposal PKM GT Az kemarin, ide yang Az ajukan adalah
tentang pengembangan museum geronggang sebagai sarana edukasi pencegahan
kebakaran hutan/lahan di Provinsi Riau. Maka komposisi tim yang kami bentuk
adalah Pendidikan Biologi (terkait ekosistem lahan gambut, botani, dan nilai
edukasi dari museum geronggang), Manajemen (tentang keberlanjutan minat
masyarakat ekowisata dari museum geronggang) dan Teknik Arsitektur (untuk
merancang museum geronggang agar sesuai dari perspektif kearifan lokal dan
konsep museum sekaligus wahana konservasi-edukasi). Nah, mungkin kamu mulai
bisa menentukan teman dari jurusan lain yang ingin kamu ajak untuk ikut serta
untuk memperkuat proposal PKM kamu.
c.
Beda Tipe Kerja.
Lazimnya, kita itu terbagi atas tipe konseptor dan eksekutor. Pastikan dua tipe
ini ada dalam tim kamu. Nah, akan lebih baik jika si konseptor adalah sang
ketua tim, karena dia yang lebih mengetahui seluk beluk idenya. Namun, pastikan
juga ide yang diusung dalam PKM selaras dengan jurusan ketua. Bila tidak, tentu
harus menunjuk orang yang jurusannya selaras proposal PKM kita.
Az punya pengalaman cerita dengan anak Universitas
Brawijaya terkait pembentukan tim ini,
“Pembentukan tim
itu penting. Satu orang sebagai konseptor, pastikan orang ini jadi ketua tim
dan pinter, karena dia yang akan bertugas menyesuaikan teori pendukung dengan
idenya. Satu orang sebagai eksekutor, nah ini orang yang hobinya kerja, Yang
mau disuruh survey, ke lapangan dan semacamnyalah. Satu orang yang jago
presentasi. Satu orang yang menguasai desain grafis, buat poster. Dan yang
terakhir gak bisa apa-apa, dia nanti yang bakal disuruh ngeprint makalah,
ngopi, logistik dan urusan transportasi. “ Az mengernyit dengar cerita dia
sambil ngangguk-ngangguk. Ada benernya, juga.
4.
Mulai Diskusi dengan Rutin
Ide: udah. Tim: fix. So, mulailah membuat proposal dengan berdiskusi. Kalau tips dari Az
terkait pembuatan proposal, yaitu:
a. Judul yang eye-catching, maksudnya bisa menarik perhatian saat dibaca. Biasanya dengan akronim. Misal: ANGKER!
(Alternatif Anti Kanker Baru): Sintesis Logam Cobalt (II) dan Tembaga (II)
dengan Ligan 2,4,5-trifenil-1H-Imidazol, LDR (Lantern D’code Electric),
Pembuatan Teh Fungsional (Es Krim Teh Fermentasi) “EKTASI” sebagai Peluang
Usaha Inovatif.
Nah,
istilah Angker, LDR, dan Ektasi adalah
contoh penggunaan akronim yang eye
catching. Judul seperti ini penting, karena ada ribuan proposal yang masuk
ke meja dewan juri, jadi biasanya juri hanya melihat judul untuk melihat
kualitas proposal kita.
b.
Padatkan Ringkasan.
Setelah memilah judul, selanjutnya juri membaca ringkasan untuk melihat garis
besar makalah. Jadi penting memadatkan ringkasan, pastikan ringkasan memuat
permasalahan (dalam latar belakang), metode penelitian dan kemungkinan
efektivitas dari solusi yang kamu tawarkan
c. Perkuat latar belakang. Jabarkan permasalahan yang terjadi, kenapa perlu
ditemukan pemecahan dari permasalahan itu, solusi yang pernah ditawarkan,
solusi yang kamu tawarkan, dan alasan kenapa solusi kamu yang terbaik. That’s the common rule of background.
d. Ikuti Panduan PKM.
Ini yang tak jarang menjadi sandungan bagi peserta PKM. Menurut reviewer, proses seleksi puluhan ribu
proposal bukanlah hal yang mudah. Jadi untuk mempercepat, reviewer terlebih dulu melihat kesesuaian makalah dengan panduan
PKM. Misalnya saja pada penulisan cover dan Lembar Persetujuan, pada panduan
meminta NIDN dosen pembimbing, namun kamu memasukkan NIP dosen pembimbing, atau
ada tanda tangan pembimbing yang tidak dicap. Bisa jadi, makalah seperti ini
akan langsung disingkirkan oleh reviewer.
Jadi, benar-benar perhatikan dan ikuti panduan PKM, ya.
e. Membuat metode
penelitian sejelas mungkin. Nah, konten isi setiap PKM itu berbeda. Untuk lebih
jelas dapat dilihat pada panduan PKM, ya.
f. Konsultasikan ke
dosen pembimbing. Iya, jangan hanya bertemu dosen untuk meminta tanda tangan
saja. Tak jarang dosen memberikan masukan untuk proposal PKM kita sesuai
pengalaman mereka.
g. Minta tanda
tangan pimpinan pada lembar pengesahan jauh jauh hari, seperti Wakil Dekan dan
Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan. Hal ini penting, jangan sampai kita tidak
mengunggah proposal karena tidak dapat tanda tangan lantaran beliau sedang
berada di luar kota.
5.
Minta Usermane-Password
ke Bagian Akademis dan Submit
Setelah proposalmu yakin untuk disubmit, segera
submit ke Simlitabmas. Untuk meminta username
dan password pastikan juga jauh-jauh
hari,karena biasanya operator universitas akan melayani ratusan orang yang
mengantri username dan keleletan
jaringan internet tak jarang menjadi hambatan. Jadi, kalau bisa minta saja username dan password selagi proposalmu tengah dikerjakan.
Lakukan juga pengunggahan minimal H-7 sebelum
deadline pengunggahan, hal ini bertujuan untuk menghindari system error karena digempur ribuan orang yang akan mengunggah
laporan di hari-hari terakhir. Jika
nantinya ada perbaikan pada proposal, tenang, kamu dapat mengunggah ulang
proposalmu.
6.
Berdoa
“Lakukan yang terbaik menurut versimu, sisanya
biarkan Allah yang menyelesaikan dengan ketetapan-Nya. “
Sip, last step
is praying the best result for us.
Adagium hasil tak pernah mengkhianati proses itu benar-benar nyata. Setelah
kamu berusaha, maksimalkan ikhtiarnya melalui doa.
Nah, itu dia tips dan trik dari Az. Semoga
berkesempatan bertemu mahasiswa dari Sabang sampai Merauke di PIMNAS dalam
balutan pelangi almamater beraneka rupa.
![]() |
Suasana Opening #PIMNAS29IPB |
![]() |
Welcome to #PIMNAS29IPB |
Pekanbaru, 30 Agustus 2016 |
Terima kasih kak Az..
BalasHapusAamiin
Sama sama. Semoga postingannya bermanfaat yaa~
Hapus