Selamat malam adinda, telahkah siluet mentari yang memudar di atas kanvas mega putih biru mengindahkan harimu? Maaf bila aku yang kemudian menorehkan secarik kelabu bermandikan rintik hujan yang menemaramkan ceriamu. Jangan tertipu oase menyejukkan yang ditangkap pandangmu bila kau sendiri tak beranjak membuktikannya, sahabat. Bagaimana bila ia hanya fatamorgana? Kecewa. Sebelum kau beralih dan berlari membawa masalahmu, bisakah aku yang menjadi pemberhentiamu? Karena, aku cemburu padanya. Meski tak jarang kita berbeda, percayalah mungkin itu yang terbaik bagi kita akhirnya. Lihat, padang bunga kan lebih menawan justru bila warna kelopaknya beragam. Aku tak selalu membenarkanmu karena aku menyayangimu melebihi dia. Tahukah? Saat kau terisak, sungguh aku yang sesak. Perih, karena aku terlalu kaku tuk sekedar mengusap air matamu. Tapi disini, ada yang menangis dan berharap tuk menarik kembali riangmu. Percayalah. Tiada sesulit mengalah pada ego sendiri, namun bisakah lebih berusaha? Opin...
dream high | do the best | pray to Allah | and you will be the best ^_^