Hakikat hidup sesungguhnya adalah
pembelajaran. Ya, belajar dari banyak hal, banyak orang, dan banyak keadaan
hingga melahirkan suatu pengalaman yang kita jadikan pegangan di masa depan.
Seiring usia yang menipis degupnya, sejatinya kita tengah menuju pendewasaan
–dengan belajar. Bukan melalui persamaan-persamaan yang biasa diturunkan di
kelas, bukan pula tentang teori terjadinya sesuatu keadaan, melainkan memahami
posisi diri untuk dapat lebih berkontribusi bagi negeri. Bukankah kita
mahasiswa? Agent of change?
Proses belajarku pun tak semulus
yang dibayangkan, dipindah-pindahkan dari satu bidang ke bidang lain dalam
mengemban sebuah amanah. Mungkin Allah memilih keadaan ini karena Dia percaya,
aku adalah tipe pembelajar yang setia. ^_^
Dimulai
dari amanah pertamaku di LSO LSI Al-Maidan FKIP UR di bidang Kaderisasi dengan
dikukuhkannya melalui pelantikan bulan April 2012 (ini masih saat tahun
pertamaku). Masyaa Allah, Allah menunjukkan jalan-Nya melalui bidang ini,
bagaimana cara menghadapi dan memahami orang, pun guru mumpuni yang senantiasa
mendampingi anggota muda ini. Amanah di Himaprostpek (Himpunan Mahasiswa
Program Studi Pendidikan Kimia) untungnya masih sejalan dengan Almaidan. Wah, belajar langsung dari dua organisasi
tentang pendalaman kaderisasi. Aku merasa betul-betul sejalan saat itu.
Permasalahan di hima yang tak jarang lebih kompleks membuat aku berlatih
menghadapi berbagai situasi, memahami alur pengkaderan dan urgensi kaderisasi
bagi sebuah organisasi.
Masa berubah dan tahun pun
bertambah. Tahun kedua. Amanah di Almaidan agak membuatku sedikit timbang dan
memerlukan pembelajaran. Bagaimana tidak? Aku diamanahkan di bidang Akademi
Profesi (semacam bidang keilmuan). Aih, kukira aku akan melanjutkan bidang sebelumnya, ternyata…
“Itu tandanya adik harus belajar. Inshaa Allah cocok kok, bidang itu sama adik.
J”
kata kakak Pembina menenangkanku saat aku menceritakan kesedihanku yang
‘terusir’ dari bidang sebelumnya. Alhamdulillah, melalui bidang ini, aku
belajar untuk berprestasi. Bagaimana
hendak mengajak orang berprestasi jika diri sendiri saja belum berpretasi?
Hingga akhirnya aku menemukan wadah yang sesuai sebagai mediumku untuk mulai
menelurkan sedikit curahan pikiran melalui goresan tinta karya, Forum Lingkar
Pena Ranting Universitas Riau. Bagaimana amanahku di hima? Alhamdulillah masih
di jalur yang sama –Kaderisasi– meski
dengan porsi berbeda. Kepala Divisi Kaderisasi. Lebih tinggi? Tidak. Hanya saja
amanah baruku ini membuatku sadar akan peranku yang kini berganti. Tak lagi
selalu didikte, selalu diarahkan, dan selalu dibimbing. Hidup itu roda yang
berputar, maka kali itulah masanya aku menggantikan estafet kerja seniorku. Ya,
aku membimbing, mengarahkan dan belajar banyak hal. Beragam pengalaman yang
mungkin tak akan kujumpai di bidang lainnya, tentang bagaimana mempertahankan anggota
keluarga, mendengar cerita mereka, mempersiapkan ‘penghuni baru’ rumah
Himaprostpek, sampai kembali meyimpulkan tali-tali siturahmi yang mungkin
meregang, atau bahkan terlepas.
Pelantikan Pengurus Himaprostpek 2014/2015
Bareng adik-adik Kaderisasi :)
With all pengurus inti dan kadiv-kabir Himaprostpek
Awal tahun ketiga. Belum puas dengan
bermacam amanah plus dengan bidang berbeda, aku kembali dicoba. Amanah baru
dengan bidang baru dan lebih luas cakupannya. Adalah Kepala Departemen bidang
Informasi dan Komunikasi Ikatan Himpunan Mahasiswa Kimia Indonesia (Ikahimki)
Wilayah I, yang anggotanya tersebar di berbagai universitas Sumatera yang
memiliki jurusan Kimia. Nah, inilah kali pertama mensinergikan kerja dengan orang-orang
yang bahkan belum pernah dilihat sebelumnya. Iya, itulah pembelajaran, tentang
kepercayaan dan komitmen bahwasanya jarak bukanlah halangan untuk bekerjasama
mewujudkan tujuan.
Tak terasa tahun keempat menjelang.
Setahun berlalu, tibalah saatnya melepaskan tongkat estafet kepada mereka,
adik-adik yang telah dibimbing selama setahun ini di rumah Himaprostpek.
Pelantikan Pengurus Himaprostpek 2015/2016. Selamat berjuang adik-adik! :)
Sedang
aku, mulai menatap organisasi yang lebih tinggi lagi ranahnya, Badan Eksekutif
Mahasiswa Universitas Riau. Saat pengumuman hasil wawancara seleksi, adik
maupun teman-temanku nyaris tidak percaya atas pilihan yang kuambil. Kementrian
Kominfo. Mereka mengira aku akan melanjutkan jalur kaderisasiku, di Kementrian
Dalam Universitas mungkin. Tapi itulah, seperti prinsipku, bahwasanya kehidupan
adalah pembelajaran. Diamanahkan dengan jabatan yang juga tidak bisa membuatku
main-main, Direktur Jenderal Operasional Kemkominfo Kabinet Sejuta Karya. Masyaa Allah, sungguh amanah ini
terasa berat, namun aku yakin, ini adalah jalan Allah untuk menjagaku tetap
berada di koridor-Nya. Ya, dengan tidak melalaikan desah nafasku melainkan
hanya untuk belajar. Ya, aku benar-benar belajar. Bidang yang urusannya tak
jauh-jauh dari publikasi informasi, membuat insting kreatifitas dan wawasanku
harus terus berkembang, mulailah aku berkenalan dengan aplikasi Photoshop dan
dunia jurnalistik. Berat? Memang. Karena aku kembali belajar dari awal.
Rapat perdana pengurus Kemkominfo BEM UR
Nah, ini karya pertama Photoshopku. Meskipun kacau, jadilah. :D
Dan, quotes ini yang selalu menyuplai energi agar aku senantiasa bertahan:
“Allah menaruhmu di tempat yang
sekarang, bukan karena kebetulan. Orang hebat tidak dihasilkan melalui
kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesukaran,
tantangan, dan air mata.” Semoga.
Pekanbaru,
28 Juni 2015
Komentar
Posting Komentar