Langsung ke konten utama

MENJADI TULI DAN GAPAI MIMPI !!!


Di hutan, hari ini sedang diadakan pertandingan memanjat pohon kelapa yang diikuti oleh para katak. Saat waktu pertandingan dimulai, puluhan katak memanjat pohon kelapa yang berada tengah hutan. Lima belas menit kemudian, belasan katak tampak mulai terjatuh dari pohon kelapa. Gemuruh penonton semakin membahana, seiring dengan semakin banyaknya katak yang jatuh. Begitu seterusnya, suara katak semakin kuat setiapkali ada katak yang terjatuh. Beberapa saat kemudian, penonton mendadak terdiam. Terperangah pada seekor katak kecil yang tengah berjibaku memanjat pohon. Kembali, suara penonton menggema. Mereka meneriaki si katak kecil.
“Percuma saja berusaha. Sudahlah, menyerah saja!”
“Badanmu terlalu kecil untuk mencapai puncak pohon kelapa! Sadarlah!”
“Haha… Kau pikir bisa mengalahkan mereka yang telah jatuh. Badan mereka lebih besar darimu! Tak ada gunanya terus memanjat!!”

            Namun si katak tak peduli. Ia masih memanjat. Terseok-seok tangan dan kakinya menempel pada batang kelapa agar tidak jatuh. Semakin ke atas, gaya tarik ke bawah pun kian besar, berbanding lurus dengan suara katak yang tak henti mengejek. Bulir-bulir keringat membasahi tubuhnya. Tinggal setengah meter lagi, Ia akan benar-benar menggapai puncak pohon dan menjadi juara dari pertandingan ini. Si katak kecil terus dan terus memanjat, meski kakinya seperti tak mampu lagi merangkak dan tangannya serasa tak mampu lagi menggenggam batang kelapa untuk bertahan, namun teriakan di hatinya lebih riuh dibanding pekikan para penonton di bawah.
“Sekarang atau tidak sama sekali!” teguhnya menguatkan diri.
            Dan benar saja, si katak kecil pun mampu mencapai puncak kelapa. Di antara helaian pucuk kelapa, Ia bersyukur sekaligus mengistirahatkan badannya yang lelah.
        Sesampainya di bawah, ia dikerubungi katak-katak lain yang ingin mengetahui rahasia keberhasilannya. Ia diam dan hanya tersenyum menanggapi bertubi-tubi pertanyaan yang tertuju padanya. Seekor katak muncul dan berdiri di sebelah katak kecil, “Maaf, teman-teman. Katak kecil ini tuli.” Mendadak, katak-katak pun terdiam. Toh, tak ada gunanya terus bertanya, karena yang diberi pertanyaan ternyata tak mendengar. Akhirnya, seluruh katak memperoleh pelajaran berharga dari si katak kecil dengan keterbatasan yang dimilikinya.
*****

            Dari dongeng di atas, kita turut memperoleh pelajaran berharga. Bahwa dalam meraih mimpi, akan banyak orang yang melemahkan ketimbang orang yang mendukung kita. Apa yang harus kita lakukan? Bersikap tuli. Ya, tuli. Tak menanggapi omongan mereka dan terus saja berlari mengejar mimpi.
            Orang-orang besar seperti Bill Gates, Walt Disney, Wright bersaudara, dan banyak lagi pun turut merasakan hal yang serupa. Bagaimana seorang Bill Gates dianggap aneh karena bercita-cita ingin membuat perangkat software yang nantinya dapat dipakai setiap rumah di seluruh dunia. Dia bahkan dikeluarkan dari sekolah karena tak jarang merusak komputer milik sekolah. Dan, lihatlah sekarang, bagaimana Microsoft benar-benar telah berada hampir di semua laptop orang di dunia. 



             Begitu pula Wright bersaudara yang iri melihat burung-burung terbang bebas di angkasa dan juga ingin menjadi seperti burung itu. Dari sanalah ide pembuatan pesawat pertama kali muncul. Wright bersaudara pun menerima ejekan dan dianggap orang gila karena bermimpi hal yang mustahil. Beberapa tahun setelahnya, masyarakat yang dulu mencemeeh mereka terpaksa menelan ludahnya melihat Wright bersaudara benar-benar terbang dengan pesawat baling-baling sederhana buatan mereka. 




          Walt Disney pun dianggap memiliki mimpi tak masuk akal lantaran berkeinginan membangun wahana bermain Disneyland di California yang telah ramai penduduknya. Sekarang, Disneyland menjadi salah satu destinasi wisata orang-orang di dunia.




            Tak apa dianggap menjadi gila, aneh, tak mungkin, dan tak masuk akal sekalipun. Karena semakin tinggi puncak suatu pohon, semakin tinggi pula angin yang menerpanya. Sanggupkah sang pohon bertahan dari terpaan angin? Disitulah letak ujiannya, ya, dari bagaimana sang pohon mampu bertahan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LPDP ATAU CPNS?: Behind The True Story~

Tak terasa tiga tahun berlalu dengan cepat, ya. Iyap, tiga tahun lalu sejak aku terakhir menulis di sini. Melihat semuanya jadi tampak asing sekarang, sedikit berdebu karena lama tak terjamah. Kalau diingat-ingat, tulisan terakhir juga terjadi di bulan April, ya. April 2018 – April 2021. Time flies, people change, and memories happen. Jadi, barangkali tulisan perdanaku usai vakum, aku akan sedikit merenung dan menceritakan apa – apa saja yang terjadi selama tiga tahun belakangan secara bertahap. Refleksi, terapi dan kontemplasi. April 2018 kemarin, aku membahas tentang  Fresh Graduate: The Untold Dilemma . Saat tulisan itu rampung kutulis, aku benar – benar tak tahu kalau setelahnya adalah masa terberat melebihi peliknya memilih bekerja dengan gaji pas – pasan atau mencari beasiswa namun minim persiapan.😔😔😔 Peliknya kehidupan menanti di depan mata, indah dan nikmat kata mereka namun hancur lebur bagi aku yang menjalaninya. 💦 Juli 2018 Masih di tengah euphoria pernikahan seoran...

Cause Happiness is Simple

              Hidup adalah tentang pencarian tak berkesudahan. Pencarian akan jati diri, ketenangan, kenyamanan, dan kebahagiaan. Tentang bahagia, sungguh itu adalah perkara sederhana. Sebab, indikator bahagia tak teregistrasi dalam Satuan Internasional, jadi cukuplah perspektifmu yang menentukan. Ini definisi bahagiaku -(tertanggal 22-24 Mei 2015) Bahagiaku sederhana, sesederhana mendapat keluarga baru dari belahan bumi Nusantara, sesederhana melihat senyum dan mendengar opini mereka tentang tanah kuhuni, sesederhana menekuri detik yang melintas dengan cerita tak berutas, sesederhana hikmah bahwa belajar akan negeriku sejatinya tak berkesudah, sesederhana disadarkan bahwa semangat dan pantang menyerah   adalah konsekuensi realisasi atas impian yang tersimpan, but at last but not least, sesederhana kian merebaknya kagum an syukurkuku pada sang Rahiim atas kasih sayangNya tuk mengizinkan helaan nafasku merasa...

Kuroko Basketball : Friendship not just Term that We Ever Heard

  Gambar: Cover film Kuroko Basketball Film yang diadaptasi dari manga Kuroko no Basket (Basketball Which Kuroko Plays) ini mengisahkan tentang pencarian jati diri seorang atlit basket bernama Tetsuya Kuroko.   Walau tak memiliki keahlian dalam dribbling, apalagi shooting (menembak), cowok berambut biru ini justru menjadi tim utama basket SMP Teikou yang memiliki lima anggota Kiseki no Sedai (Generasi Keajaiban), yakni Akashi Seijuroo, Aomine Daiki, Murasakibara Atsushi, Kise Ryota, dan Midorima Shintaro. Dan mampu membuat sekolah tersebut sebagai jawara di Kejuaraan Nasional Basket tiga kali berturut-turut. Tetsuya sendiri memiliki gelar anggota keenam Kiseki no Sedai, pemain Bayangan (the Phantom Sixth Players). Bagaimana bisa? Ternyata kemampuannya dalam passing (mengoper) tak diragukan oleh anggota Kiseki no Sedai, karena hawa keberadaannya yang lemah dan kemampuannya dalam mengalihkan pandangan lawan (misdirection). *seperti trik sulap gitu* [Well, au...