Bulan Februari masih menerbitkan bisu di sela-sela air langit yang turun tanpa menunggu, menimbulkan rindu (?) Lalu kisah hidup kita mulai mengalir seperti halnya riak genangan yang dititipkan hujan pada tanah yang telah tertutup, membawa ke muara: rindu atasmu yang semakin besar. Sebab, tiada benang sebagai media untuk saling menautkan, kisah kita yang terlanjur seolah melupakan siapamu bagiku? Sebab mungkin aku terlalu tak berani bertanya siapaku bagimu? Pernah hadir saja, sudah luar biasa rasanya. Hai, aku disini masih dengan kegamangan namun langkah terus kuayunkan ke hadapan. Selangkah demi selangkah. Telah menjauh darimu atau kian mendekat padamu. Pun aku tak tahu. Namun aku tak mau menerka-nerka, adakah kamu di akhir kisah ini, ataukah sampai kita pada suatu titik temu. Ah, Lupakanlah¬ Disini petala mega bertahtakan kelabu masih hilir mudik menggantung. Kau, siapkan jaket atau penutup badan yang lain, sebab tatkala hujan pikiran terkadang sering sulit membedak...
dream high | do the best | pray to Allah | and you will be the best ^_^