Hai,
selamat bertamu pada hari-hari baru. Bagaimana rasamu? Aku disini masih
menggenapkan semua alasan yang selalu terasa ganjil manakala senoktah kisah
perihalmu menghadiri. Iya, aku masih belum berhasil. Padahal hujan di sebermula
Januari tidak hentihenti, namun mengapa jejak masih membekas di alur liku
ingatanku?
Hai,
perlahan kini aku mulai bisa belajar dengan baik dan memfokuskan konsentrasi.
Sangat lazim di mata mereka, namun bagiku peningkatan luar biasa. Iya, tak
perlu ada lamunan panjang meski kidung yang kuputar telah terhenti nadanya
entah di menit yang keberapa. Aku benar-benar meresapi kesepian ini, agar lebih
bijaksana di masa depan nanti.
Tenang,
aku tak menuliskan resolusi : Segera Melupakanmu! Karena sebuah usaha melupakan
butuh lebih dari sekedar waktu dan alasan ini itu. Kau tau, membentuk ikhlas
tak semudah yang kita tahu. Aku mulai menikmati dialogku dengan hati manakala
berpulang ke peraduan: sunyi. Sebab, dalam lengang aku dapat memanggil diriku
pada ceruceruk terdalam. Hanya sekedar untuk memastikan: masihkah ada dirimu
bahkan di bilik bawah sadar?
Hai
seseorang, tak perlu merasa : “akukah?”
Tersebab aku melatih di depan cermin bagaimana ekspresiku di depanmu nanti.
Sudah baikkah? Masih terlihatkah? Luka sudah tak perih, kan? Ya, supaya kau tak
menyadari, kaulah seseorang yang kutulis ini.
3 Januari 2017
Komentar
Posting Komentar