Baru sekitar dua minggu yang lalu
Kemristekdikti merilis nama-nama tim PKM yang lolos didanai. Bagi kamu yang
lolos, selamat! Dan bagi yang belum, tetap semangat!
Setelah dinyatakan lolos didanai, apa yang
harus kamu lakukan? Nah, disini saya akan memberikan sedikit pengalaman ketika
PKM saya lolos didanai, mulai dari tahap penelitian hingga menjelang Monitoring
dan Evaluasi (Monev). Check this out!
1. Temui dosen pendamping
Pengumuman PKM Lolos Didanai
tahun 2016 bertepatan dengan tanggal 26 Februari. Salah satu momen bersejarah,
dah! Proposal kami lolos didanai bersama 344 PKM Penelitian Sosial Humaniora
lain. Menurut data, ada sekitar 4996 proposal yang diajukan ke Kemristekdikti.
Woah, hanya 6% nya yang lolos didanai. Keesokan harinya, kami langsung menemui
dosen pendamping, selain untuk mengabarkan beliau kami juga langsung berdiskusi
terkait penelitian yang harus kami lakukan. Kebetulan saat itu kami tengah
berada di semester 8, akhirnya PKM itu kami jadikan bagian skripsi kami.
Hm, mungkin ada yang bertanya,
boleh tidak sih, PKM dijadikan skripsi? Berdasarkan pemaparan dari tim PKM
Kemristekdikti, boleh mengambil bagian
dari PKM untuk dijadikan penelitian tugas akhir.
Contohnya:
Judul PKM saya ChemLI (Chemistry Lectora Inspire): Media
Pembelajaran untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bentuk Molekul.
Disini saya lebih menekankan pada penerapan media Lectora Inspire di kalangan siswa. Sementara judul skripsi saya,
Pengembangan Media Pembelajaran Lectora
Inspire pada Pokok Bahasan Laju Reaksi. Kalau di skripsi, saya lebih
menitikberatkan pada pengembangan (re: pembuatan) media pembelajaran. Dan dari
pokok bahasan yang diambil juga berbeda. Jadi diperbolehkan.
2. Menentukan Rencana
Penelitian
Setelah menemui dosen
pendamping, penting bagi kamu untuk segera rapat dengan tim. Setiap dari kita
adalah mahasiswa dengan kesibukan masing-masing, bukan? Jadi lebih baik di
awal, kalian sudah mempunyai timeline
yang berisi deadline dari setiap
tahapan penelitian dan pembagian job yang jelas antar anggota.
Kapan tahap pengumpulan data
harus selesai, penelitian turun ke lapangan dimulai, evaluasi penelitian, pembuatan
laporan kemajuan, dll. Hm, monev dilaksanakan sekitar bulan Juni (cek timeline
PKM di buku Panduan PKM, ya). Waktunya berbeda masing-masing universitas. Dan jadwal
pelaksanaan monev, biasanya diketahui saat dua minggu jelang monev. Kebayang
kan, kalau kamu terlalu bersantai dengan penelitian kamu?
3. Buat Dana Awal
Bukan hal yang baru kalau
pendanaan PKM itu telat cairnya. Well, beberapa universitas besar memang
menyiapkan ‘dana talangan’ bagi mahasiswanya. Nah, jika universitas kamu tidak
demikian, penting untuk membuat iuran awal. Banyak loh kejadian, penelitian
yang terhambat dan ujung-ujungnya baru dilaksanakan saat akan Monev (karena
dana cair jelang Monev, hehe..). Bisa juga melibatkan dosen pendamping untuk
masalah ini. Sebaiknya iuran, biar tidak terasa berat. Atau pembagian untuk melakukan
survey, turun ke lapangan, melakukan penelitian, dibagi hanya menjadi beberapa
orang saja agar menghemat akomodasi dan transportasi.
Ah ya, pada PKM tahun 2016,
anggaran semua PKM dipotong! Jadi, pendanaan tertinggi hanya diberi Rp
7.500.000 (saat itu tim kami menganggarkan dana Rp 12.500.000) Jadi, penting
juga untuk berhemat, ya. Dan ini baru
diketahui saat tandatangan amprah. Dan, dana yang dicairkan itu hanya 80%,
sisanya menyusul bila kamu telah mengunggah laporan akhir, dan setelah acara PIMNAS
usai. Pengalaman kami, dana 20% itu cairnya bulan November, dan pelaksanaan
PIMNAS bulan Agustus.
4. Rajin Membuat Logbook!
Logbook itu laporan harian.
Logbook ini terdapat di akun Simbelmawa kamu. Coba sering-sering dicek, barangkali
sudah mulai bias mengisi logbook. Nah, logbook ini diisinya satu persatu. Mulai
dari input tanggal, kegiatan yang dilakukan, dana yang dipakai hari itu,
keterangan penggunaan dana, dan bukti kegiatan. Kalau ada pembelanjaan, ya
buktinya struk atau kwitansi belanja. Kalau ada rapat buktinya ada foto dan
catatan rapat. Jika diskusi dengan dosen pendamping, dapat dilegkapi dengan
bukti lembar konsultasi. Jadi, jangan sepelekan foto-foto saat rapat.
Pengalaman saya dulu, saat
rapat tidak pernah berfoto. Hahaa.. untung ada catatan rapat. Jadi itu saja
yang diupload, terakhir-terakhir saat tahu ada format bukti kegiatan, baru deh
sering selfie usai rapat. Haha…
Nah, kalau belum bias dibuka
logbooknya bagaimana?
Buat saja agenda harianmu di Word, jadi nanti tinggal
dicopas. Dibuat secara rinci, tanggal, kegiatan, dana terpakai, alokasi dana,
dan bukti kegiatan.
Terlihat sepele, sehingga
banyak orang yang mengabaikannya. Tapi reviewer PKM itu kan, orang yang sudah
berpengalaman belasan tahun, jadi pasti dia sudah tahu bagaimana kekonkritan
dari logbook ini, pun dosen-dosen pasti juga terbiasa melakukan penelitian yang
mensyaratkan logbook.
Jangan
sepelekan hal kecil, karena biasanya orang tergelincir karena kerikil!
5. Kerjasama Tim!
PKM ini bukan sekedar
pembuatan proposal, penelitian dan selesai. Tidak! Melalui PKM, kamu akan
dilatih menjadi kreator dan eksekutor sekaligus! Bagaimana kamu dilatih
memimpin rapat diantara kawan-kawan yang beda angkatan, memahami kesibukan
setiap orang, membagi waktu antara tugas kuliah dan penelitian, bagaimana
merencanakan penelitian, mengeksekusi penelitian di lapangan, melaporkan hasil
penelitian sampai mengatur anggaran penelitian. Aih, banyaklah yang dapat kamu
pelajari.
Sampai akhirnya, tak terasa
kamu menghabiskan waktu penelitian selama satu semester dengan tim kamu!
Percayalah, hasil tak akan mengkhianati proses!
Pengalaman saya, saat kami
berada di malam pembukaan PIMNAS 29 bersama teman-teman mahasiswa se-Indonesia,
rasanya terharu. Seperti terulang sulitnya selama penelitian, bolak-balik
kampus tempat penelitian yang jaraknya jauh, berbagi waktu dengan skripsi. Ah,
warbiyasah!
![]() |
Opening Ceremony of PIMNAS 29 |
6. Berdoalah!
Karena doa adalah senjata bagi orang mukmin. Yups, usaha
sudah maksimal, proses telah rampung dijalankan, lantas berdoalah. Semoga apa
yang kamu usahakan sebanding dengan yang akan kamu dapatkan!
Selamat
meneliti: kreator dan inovator Indonesia. Semoga berjumpa di altar bernama
Pekan Imiah Mahasiswa Nasional bersama teman-teman dengan alamamater rupa rupa
warna!
Pekanbaru, 24 Maret 2017
Keren kak, ceritanya sangat mengisnpirasi bagi kami 👍 doakan kami bisa berada di pimnas kak 😊
BalasHapusAaamiin. Semoga bisa jadi kontingen pimnas dari UR yaaa
HapusKeren pisannn... Jazakumullah Khair
BalasHapus