Langsung ke konten utama

Kisah Semester 6




 

Alhamdulillah, satu semester yang cukup berat telah terlalui. Genap enam bulan! (Padahal perkuliahan normalnya sejatinya empat bulan setengah, kan?) Tak mengapa. Aku hanya ingin mengurai kisah satu semester yang kalau diingat membuatku nano-nano, yaps, macam-macam rasanya >,<

Januari 2015
Hm, ini adalah bulan terberat di semester 5 akhir. Bagaimana tidak? Disaat yang bersamaan, ujian-tugas-dan persiapan Olimpiade Kimia 12 yang tinggal dua minggu lagi! Hah, masih jelas di ingatan, bagaimana saat harus mengerjakan latihan persiapan ujian dan tugas di antara tumpukan buku-buku SMA, plus di depan laptop pula. Ngapain? Apa lagi kalau bukan prepare soal Olimpiade Kimia -_-‘. Jangan memikirkan setelah itu langsung dihadapkan pada kasur yang empuk. Bukan! Ya, melainkan mengatur posisi tidur diantara ruangan dosen yang tersisa, sebab, bila lambat tidur, dipastikan tidur di kursi adalah jawabannya, sementara paginya aku harus dengan cerah menghadapi barisan soal ujian! Tapi disitulah seru dan sedihnya. Mungkin ini yang disebut pengorbanan itu,
19 Januari 2015, Pembukaan Olimpiade Kimia. Kerja keras kami terbayar! Perhelatan akbar yang tahun ini kepanitiaan intinya berasal dari angkatan kami, Angkatan 2012, Alhamdulillah berjalan lancar. Tentunya ini tak lepas dari dukungan berbagai pihak. Kakak-abang angkatan 2011, 2010, 2009, bahkan sampai alumni dari berbagai angkatan yang masih menyempatkan hadir untuk membantu kami mempersiapkan agenda besar ini. Pun semangat adik-adik 2013 dan 2014 yang terus memantik kami agar tak mengecewakan semuanya. Meski baru dua hari lalu Ujian Semester Ganjil berakhir. Apa semuanya tuntas di situ? Tidak! Sesungguhnya ini baru akan dimulai!
Selama enam hari kedepan, kami lebih intensif lagi mempersiapkan soal demi soal. Siswa SMA dari berbagai penjuru Riau beramai-ramai datang ke kampus biru langit ini. Berkompetisi! Dan kami? Aih, badan ini jika mungkin bisa berteriak, dia pasti akan terus mengoceh karena kelelahan. Waktu tidur yang terbalik siklusnya, menahan kantuk yang luar biasa di tengah tugas sebagai juri maupun slider, pun masih mendapat protes guru. Aih, aku bahkan amnesia kalau sekarang adalah musim liburan >,<’
25 Januari 2015. Penutupan Olimpiade Kimia 12. Barulah dengan ini tugasku sebagai Tim Soal OK 12 resmi dinyatakan selesai! Yeayy! Finally, holiday, we are coming! Tapi, meskipun selama enam hari berada di kampus, namun amanah di kepanitiaan OK12 membuat kami -Gee- tak dapat leluasa saling bertemu. Aku, Novia, dan Umi di Tim Soal, Riska sebagai bendahara OK12, Yayuk sebagai Koordinator LKTI SMA, dan Siti sebagai coordinator Cerdas Cermat, Ariska sebagai coordinator Balas Pantun Kimia. Nah, untuk membayar kesibukan tersebut, malamnya kami -personil Gees mengadakan malam perpisahan sekaligus merayakan ultah Yayuk Andriyani. Aaah, selama dua minggu ke depan kami akan terpisah  :’(

Februari 2015.
16 Februari 2015. Hari perdana memasuki kuliah. Ah, setelah libur hampir tiga minggu, kuhirup jua aroma kampusku. Tak menunggu lama untuk mulai berkutat kembali dengan tugas. Meskipun hanya sembilan SKS, hanya saja dengan beban tiga praktikum sekaligus cukup menjelaskan bahwa kesibukan kami akan setara dengan semester lalu yang memiliki 24 SKS -_-‘. Untungnya, praktikum tak segera dimulai pada minggu pertama perkuliahan, jadi setidaknya kami dapat ‘agak bersantai’.

Maret 2015
Penyambutan awal bulan Maret dengan agenda besar dari fakultas tetangga, MIPA EXPO 9. Iseng: aku, Novia dan Umi mengikuti Olimpiade Sains Mahasiswa bidang Kimia. Meskipun baru pertama kalinya, untunglah hasilnya tak mengecewakan. Lolos sebagai finalis. Alhamdulillah.


Dua hari berselang setelah final MIPA EXPO, agenda ON MIPA PT kembali digelar. Tanpa persiapan apapun –karena memang acaranya yang juga cukup mendadak- kami yang cukup nekat mengikuti kompetisi ini. Ya, ada aku, Novia, Umi dan Siti- yang mengikuti seleksi tingkat universitas Rau dengan peserta berjumlah 180 orang. Alhamdulillah, aku berhasil menempati peringkat 6 dan akan mewakili almamater biru langitku untuk mengikuti seleksi tingkat regional awal bulan mendatang. Pelatihan jelang seleksi, dimulai!
Apa kesibukanku itu saja? Tidak. Praktikum pertama, Biokimia sudah mulai bergerak! Artinya, laporan, praktikum dan resposnsi menjadi rutinitas setiap Rabu dan Jumat. PPL 1 (sejenis magang, hanya saja masih cakupan kelompok kecil) juga telah ditentukan jadwalnya. Dan perangkat pembelajaran menjadi tugas setiap tiga minggu sekali. Hufh, semakin lengkap karena akhir bulan Maret ini ditutup dengan persiapan berkas penilaian hima oleh KPKM BEM UR. Sempurna!

April 2015
Awal April, tepatnya pada tanggal 2 April, dibuka dengan Sidak KPKM. Menteri Dalam Universitas, kak Putri Jonesti, mulai mewawancaraiku dengan berbagai pertanyaan terkait kegiatan kaderisasi Himaprostpek. 
8-9 April 2015, seleksi ON MIPA PT yang tak dinantikan pun tiba. Bertempat di Aula Hotel Pangeran, berbagai perguruan tinggi yang ada di Kopertis X pun hadir untuk saling berkompetisi. Apapun hasilnya, aku pasrah. Setidaknya telah kumiliki keluarga baru sekarang.

Belum lagi bernaas lega usai KPKM, penilaian hima oleh tim BEM FKIP Award (BFA) mulai memasuki tahap pengumpulan berkas (lagi). Sistem penilaian yang cukup berbeda antara KPKM dan BFA membuat persiapan berkas kembali dilakukan (tak dapat copas T_T) Sementara alur pengkaderan untuk mahasiswa Kimia tengah berada di masa puncaknya. Duh, untuk waktu yang seperti ini, kadang aku lupa hang out itu seperti apa?
24-26 April 2015, Himaprostpek Goes to Bandung. Leganya, agenda studi banding yang persiapan finalnya memerlukan waktu seminggu sebelum keberangkatan akhirnya dapat terlaksana. Tiga hari yang tak terlupa, kegiatan berkunjung ke  berbagai objek wisata di Bumi Pasudan, seperti Ciwidey, Tangkuban Perahu, Alun-alun Kota Bandung, Mall Cihampelasdan melihat keriuhan pasca penutupan Konferensi Asia Afrika. Luar biasa!

27 April 2015, baru saja semalamnya tiba di Pekanbaru, siang harinya langsung disambut dengan Lomba Cerdas Cermat Kimia Dasar di FMIPA UR. Alhamdulillah, kami lomba keesokan harinya, 28 April. Dan kembali kali ini kami menjadi finalis. Alhamdulillah, bagaimana tidak, meskipun soalnya Kimia Dasar, tetap saja pertandingan ini tanpa persiapan sedikitpun. Wong, masih berasa jetlag gitu *jiaaahh :D

Mei 2015
Jika awal bulan lalu disambut dengan penilaian KPKM, maka awal bulan ini pun aku dan teman-teman juga kembali disambut dengan penilaian BFA oleh panitia dari BEM FKIP. Kak Sri Rezeki sebagai Kepala Dinas PSDM BEM FKIP menanyaiku seputar system pengkaderan di Himapprostpek. Alhamdulillah, segalanya berjalan lancar, meskipun Sidak kali ini benar-benar mendadak! Aku tak membawa perlengkapan apapun, karena memang seharusnya ada kelas Radiokimia siang itu, namun apalah daya, terpakasa kelas akhirnya ditinggalkan karena penilaian :’(
Tak butuh waktu lama untuk kembali berkutat dengan berkas, karena pertengahan bulan ini, tepatnya 16-17 Mei 2015, suksesi Himaprostpek dihelat. Amanah yang diberikan selama setahun ini dipertanggungjawabkan secara vertical di hadapan mahasiswa Pendidikan Kimia. Malam usai suksesi itu pula, akabar menggembirakan bahwa KTI kami (aku, Novia dan Umi) lolos sebagai finalis dalam acara FKIP Celebration yang diytaja oleh BEM FKIP UR. Alhamdulillah, berkah berganda. Akhirnya, persiapan presentasi di sela-sela kesibukan praktikum, tugas, pembekalan KKN dapat terlaksana dengan baik.
22-24 Mei 2015, kami mempresentasikan KTI kami yang berjudul Pantun ala Kimia (Palmia) sebagai Pendekatan Kultural dalam Pembelajaran Kimia Model Think Pair Share, bersama teman-teman dari universitas lain yang ada di Indonesia, seperti UNP, Unnes, UNY, UNM, UAD, dan UNS. Lagi, keluarga baru kembali diperoleh. Meskipun juara tak dapat kami genggam, setidaknya banyak pelajaran telah kami dapatkan. Bukankah yang terpenting itu proses?

30 Mei 2015, presentasi LKTI Pekan Penulisan AlMaidan se-Universitas Riau. Tak terbayangkan awalnya mengikuti agenda ini, karena laporanku yangcukup keteteran lantaran LKTI kemarin. Namun dengan keyakinan, semangat, dan begadang semalam suntuk, akhirnya makalah setebal 35 halaman itu dapat presentasikan. Permainan Kartu Kwartet (Paket) untuk Materi Penanaman Nilai Pancasila pada Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Siswa Kelas III Sekolah Dasar, Alhamdulillah memperoleh juara 3. Mei, bulan prestasi!

Juni 2015
Seminggu berselang, Lomba Idea Concept Project yang ditaja oleh BEM FIP Unnes diumumkan. Proposal rencana pengabdian yang akan kami lakukan di desa Tinjomoyo, Semarang, ikut menjadi finalis dalam rangkaian acara Social Education Camp ini. Namun, agenda yang seharusnya berlangsung 12-14 Juni ini gagal kami ikuti karena tiket pesawat Pekanbaru-Semarang mendadak ramai diburu orang. Ada tiket menuju Jakarta, tapi harganya mencapai 1,2 juta. Entah kenapa saat itu animo masyarakat menuju ibukota Jawa Tengah itu tiba-tiba menjadi tinggi. Mengulang perjuangan mendapatkan dana dengan birokrasi yang lumayan pelik nyaris membuat semangat kali ini luncas di titik nadir. Tak mengapa meski pada akhirnya kota Lawangsewu itu tak mampu kami jejaki, Insya Allah, rencana-Nya kelak jauh lebih indah.
Ah, tak terasa. musim ujian pun menyapa. Dan di bulan ini jua, aku resmi mendapatkan keluarga baru di kepengurusanBadan Eksekutif Mahasiswa Universitas Riau Kabinet Sejuta Karya di bawah Kementrian Kominfo. Amanah besar dengan tanggung jawab lebih dituntut pula. 

Dan yang menjadi bulan ini semakin berkesan adalah pengumuman keluarga Kukerta Kebangsaan yang akan mengabdi di bumi Lancang Kuning ini. Misi : menuntaskan karhutla. Usir jerebu dari negeriku! Bertempat di Dusun I Desa Tanjung Kuras, Kecamatan Sei Apit, Kabupaten Siak kisah pengabdian itu akan dimulai. Kami yang tak pernah bertemu sebelumnya, dari dua pulau berbeda, delapan universitas, menjalankan satu misi. Seperti apa? Entahlah.  
 

Tambusai Utara, 20 Juli 2015

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LPDP ATAU CPNS?: Behind The True Story~

Tak terasa tiga tahun berlalu dengan cepat, ya. Iyap, tiga tahun lalu sejak aku terakhir menulis di sini. Melihat semuanya jadi tampak asing sekarang, sedikit berdebu karena lama tak terjamah. Kalau diingat-ingat, tulisan terakhir juga terjadi di bulan April, ya. April 2018 – April 2021. Time flies, people change, and memories happen. Jadi, barangkali tulisan perdanaku usai vakum, aku akan sedikit merenung dan menceritakan apa – apa saja yang terjadi selama tiga tahun belakangan secara bertahap. Refleksi, terapi dan kontemplasi. April 2018 kemarin, aku membahas tentang  Fresh Graduate: The Untold Dilemma . Saat tulisan itu rampung kutulis, aku benar – benar tak tahu kalau setelahnya adalah masa terberat melebihi peliknya memilih bekerja dengan gaji pas – pasan atau mencari beasiswa namun minim persiapan.😔😔😔 Peliknya kehidupan menanti di depan mata, indah dan nikmat kata mereka namun hancur lebur bagi aku yang menjalaninya. 💦 Juli 2018 Masih di tengah euphoria pernikahan seoran...

Cause Happiness is Simple

              Hidup adalah tentang pencarian tak berkesudahan. Pencarian akan jati diri, ketenangan, kenyamanan, dan kebahagiaan. Tentang bahagia, sungguh itu adalah perkara sederhana. Sebab, indikator bahagia tak teregistrasi dalam Satuan Internasional, jadi cukuplah perspektifmu yang menentukan. Ini definisi bahagiaku -(tertanggal 22-24 Mei 2015) Bahagiaku sederhana, sesederhana mendapat keluarga baru dari belahan bumi Nusantara, sesederhana melihat senyum dan mendengar opini mereka tentang tanah kuhuni, sesederhana menekuri detik yang melintas dengan cerita tak berutas, sesederhana hikmah bahwa belajar akan negeriku sejatinya tak berkesudah, sesederhana disadarkan bahwa semangat dan pantang menyerah   adalah konsekuensi realisasi atas impian yang tersimpan, but at last but not least, sesederhana kian merebaknya kagum an syukurkuku pada sang Rahiim atas kasih sayangNya tuk mengizinkan helaan nafasku merasa...

Kuroko Basketball : Friendship not just Term that We Ever Heard

  Gambar: Cover film Kuroko Basketball Film yang diadaptasi dari manga Kuroko no Basket (Basketball Which Kuroko Plays) ini mengisahkan tentang pencarian jati diri seorang atlit basket bernama Tetsuya Kuroko.   Walau tak memiliki keahlian dalam dribbling, apalagi shooting (menembak), cowok berambut biru ini justru menjadi tim utama basket SMP Teikou yang memiliki lima anggota Kiseki no Sedai (Generasi Keajaiban), yakni Akashi Seijuroo, Aomine Daiki, Murasakibara Atsushi, Kise Ryota, dan Midorima Shintaro. Dan mampu membuat sekolah tersebut sebagai jawara di Kejuaraan Nasional Basket tiga kali berturut-turut. Tetsuya sendiri memiliki gelar anggota keenam Kiseki no Sedai, pemain Bayangan (the Phantom Sixth Players). Bagaimana bisa? Ternyata kemampuannya dalam passing (mengoper) tak diragukan oleh anggota Kiseki no Sedai, karena hawa keberadaannya yang lemah dan kemampuannya dalam mengalihkan pandangan lawan (misdirection). *seperti trik sulap gitu* [Well, au...