Langsung ke konten utama

3rd Story

Oleh : Nur Azlina Oktavianti

Kami hanyalah sekeping hijau, jangan diperturutkan adu merah biru yang sama sekali tak memukau. Sungguh! Jika kau ke luar, kau lihat warna apa yang paling menyebar?! Kami memang merebak, tapi tak berarti jika tiada yang mengalah dari “aku yang paling puak!”

Hidup memang seleksi, namun tak jua menyiksa hingga mati. Bukankah kita telah belajar tentang keikhlasan elektron dalam berbagi? Memberi pada yang tak memiliki (baca: kovalen koordinasi) dan berikatan bersama dengan yang tiada cukup berpunya (baca: kovalen).
Kita berikrar untuk bermastautin di gang paling empati, namun fakta bersimpati saja tak dapat kau tepati. Kita berjanji inilah rantai yang kuatnya melebihi garis berpilin tiga, tapi saat diuji hanya seperti titik tiada ada-tiada ada. Bertanya?
Masa kita tak lama, maka jangan makin kau buat ia tak bermakna.
Mungkin aku yang terlihat paling iri, faktanya ada yang menutup mata dari bagaimana mereka menelan pedih seorang diri. Kau. Tau?
Tokoh anime yang paling keren bagiku pernah bilang, “Teman yang tak mampu menyelamatkan temannya adalah sampah!” Jika tak ingin kalimat itu didengar, maka edar pandang ke sekitar untuk tanya ‘Ada apa sebenarnya?’

Aku bermimpi menarik nila dan memolesnya di sekujur tubuhku, kalian jangan mau kalah menyaput jingga, (tetap) hijau, kuning, ungu!! Lalu kita ajak merah biru turut serta, merajut bianglala di antara mega. Sahabat, warna itu kurang indah jika hanya satu atau dua, jika kau mampu bersejajar bersama bukankah lebih elok lagi rupanya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LPDP ATAU CPNS?: Behind The True Story~

Tak terasa tiga tahun berlalu dengan cepat, ya. Iyap, tiga tahun lalu sejak aku terakhir menulis di sini. Melihat semuanya jadi tampak asing sekarang, sedikit berdebu karena lama tak terjamah. Kalau diingat-ingat, tulisan terakhir juga terjadi di bulan April, ya. April 2018 – April 2021. Time flies, people change, and memories happen. Jadi, barangkali tulisan perdanaku usai vakum, aku akan sedikit merenung dan menceritakan apa – apa saja yang terjadi selama tiga tahun belakangan secara bertahap. Refleksi, terapi dan kontemplasi. April 2018 kemarin, aku membahas tentang  Fresh Graduate: The Untold Dilemma . Saat tulisan itu rampung kutulis, aku benar – benar tak tahu kalau setelahnya adalah masa terberat melebihi peliknya memilih bekerja dengan gaji pas – pasan atau mencari beasiswa namun minim persiapan.😔😔😔 Peliknya kehidupan menanti di depan mata, indah dan nikmat kata mereka namun hancur lebur bagi aku yang menjalaninya. 💦 Juli 2018 Masih di tengah euphoria pernikahan seoran...

Cause Happiness is Simple

              Hidup adalah tentang pencarian tak berkesudahan. Pencarian akan jati diri, ketenangan, kenyamanan, dan kebahagiaan. Tentang bahagia, sungguh itu adalah perkara sederhana. Sebab, indikator bahagia tak teregistrasi dalam Satuan Internasional, jadi cukuplah perspektifmu yang menentukan. Ini definisi bahagiaku -(tertanggal 22-24 Mei 2015) Bahagiaku sederhana, sesederhana mendapat keluarga baru dari belahan bumi Nusantara, sesederhana melihat senyum dan mendengar opini mereka tentang tanah kuhuni, sesederhana menekuri detik yang melintas dengan cerita tak berutas, sesederhana hikmah bahwa belajar akan negeriku sejatinya tak berkesudah, sesederhana disadarkan bahwa semangat dan pantang menyerah   adalah konsekuensi realisasi atas impian yang tersimpan, but at last but not least, sesederhana kian merebaknya kagum an syukurkuku pada sang Rahiim atas kasih sayangNya tuk mengizinkan helaan nafasku merasa...

Kuroko Basketball : Friendship not just Term that We Ever Heard

  Gambar: Cover film Kuroko Basketball Film yang diadaptasi dari manga Kuroko no Basket (Basketball Which Kuroko Plays) ini mengisahkan tentang pencarian jati diri seorang atlit basket bernama Tetsuya Kuroko.   Walau tak memiliki keahlian dalam dribbling, apalagi shooting (menembak), cowok berambut biru ini justru menjadi tim utama basket SMP Teikou yang memiliki lima anggota Kiseki no Sedai (Generasi Keajaiban), yakni Akashi Seijuroo, Aomine Daiki, Murasakibara Atsushi, Kise Ryota, dan Midorima Shintaro. Dan mampu membuat sekolah tersebut sebagai jawara di Kejuaraan Nasional Basket tiga kali berturut-turut. Tetsuya sendiri memiliki gelar anggota keenam Kiseki no Sedai, pemain Bayangan (the Phantom Sixth Players). Bagaimana bisa? Ternyata kemampuannya dalam passing (mengoper) tak diragukan oleh anggota Kiseki no Sedai, karena hawa keberadaannya yang lemah dan kemampuannya dalam mengalihkan pandangan lawan (misdirection). *seperti trik sulap gitu* [Well, au...